Kamis, Februari 18, 2016

Cinta dan Kepedulian Dalam Sepakbola

Sumber: cumberlandfa.com

Oleh: Aris Ramdhani (Kabid Humas UKM Bola FISIP)
 
 “sepakbola bukan hanya sebuah olahraga yang hanya identik dengan kasar namun terdapat cinta dan kepedulian”.

Ungkapan diatas cukup untuk menggambarkan bagaimana kenyataan yang ada didalam sepakbola, karena dalam sepakbola kita diajarkan tentang suportivitas dimana menurut KBBI artinya adalah sikap adil terhadap lawan. Sebelum beranjak jauh barang tentu kita harus mengetahui terlebih dahulu istilah istilah yang ada dalam ungkapan tersebut. Menurut kamus umum bahasa Indonesia karya W.J.S. Poerwadarminta, cinta adalah rasa sangat suka atau sangat sayang atau sangat tertarik hatinya terhadap sesuatu. Sedangkan kepedulian yang berasal dari kata peduli menurut wikipedia adalah suatu tindakan yang didasari pada keprihatinan terhadap masalah orang lain. Dari pengertian diatas maka sangat wajar ketika pada akhirnya kata cinta dan kepedulian ini saling berkesinambungan, dimana kepedulian adalah wujud dari suatu rasa cinta, ketika manusia mempunyai rasa cinta yang sangat besar terhadap sesamanya maka itu akan berdampak pada kepedulian yang akan lebih besar pula.

Dalam suatu pertandingan sepakbola sering kita temukan dimana ada salah satu pemain lawan yang jatuh sakit dilapangan dan bola itu dibuang keluar lapangan guna memberikan waktu untuk tim medis masuk ke lapangan untuk memberikan perawatan pertama. Memang itu adalah wujud sportivitas yang harus dijunjung tinggi oleh setiap pemain dalam pertandingan, namun apakah kita dapat memahami substansi dari suportivitas itu mengajarkan kepada kita tentang nilai cinta dan kepedulian terhadap sesama ? hal ini yang sering luput oleh kita dalam suatu pertandingan sepakbola, karena kita hanya berfokus kepada pemenangan pertandingan tersebut ditambah pula dengan kondisi sepakbola yang saat ini sudah menjadi bisnis yang sangat menggiurkan.

Saat ini sepakbola sudah menjadi bisnis yang sangat menggiurkan, itu ditandai dengan banyaknya para pemilik saham dalam sebuah klub yang notabene manusia-manusia terkaya dijagad ini. Hal ini tentu bagai dua sisi mata pisau yang tajam. Disatu sisi dijadikannya sepakbola menjadi lahan bisnis itu akan berdampak pada peningkatan keselamatan pada pemain dan penonton, peningkatan sarana dan prasarana dalam sepakbola, dan juga peningkatan roda perekonomian bagi masyarakat. Namun dilain sisi sepakbola menjadi bisnis itu mulai meleburkan rasa kemanusiaan yang terdapat dalam olahraga tersebut, dimana setiap elemen dalam suatu klub menjadi sasaran keinginan si pemilik saham untuk mendapatkan keuntungan yang sebanyak-banyaknya dengan cara memenangi setiap pertandingan tersebut. 

Cinta dan kepedulian dalam suatu klub

Cinta dan kepedulian itu telah kita bahas, bahwa keduanya selalu dimiliki oleh manusia. Namun tentu saat ini sudah mulai terjadi pergesaran akan kedua hal itu yang dikarenakan oleh bisnis yang mulai merambah sepakbola khususnya di Eropa sana, karena di Indonesia persepakbolaannya masih membingungkan, dijadikan unsur bisnis namun belum seluruhnya hal itu terjadi, masih menjadi kemanusiaan namun itu pun sudah memudar. Kita tentu dapat mengetahui hal itu dengan membandingkan bagaimana di akhir abad 20 seorang pelatih masih dapat menangani sebuah klub dalam waktu yang lama walaupun klub tersebut lama puasa gelar dan bandingkan dengan saat ini di awal abad 21 yang sebentar-sebentar mengganti pelatih dengan alasan klub tersebut menelan banyak kekalahan ( Manchester United dengan ferguson dan manchester United dengan david moyes ). Pada akhir abad 20 rasa cinta dan kepedulian antara pemain dengan pelatih menjadi hal utama bagi sebuah klub dan bahkan pihak manajemen klub pun ikut mendukung agar terjadinya hal itu dengan memeberikan waktu yang lama bagi pelatih untuk menciptakan kultur demikian, namun saat ini hal demikian sudah sangat jarang terlihat. Saat ini yang terjadi adalah bagaimana si pelatih ini harus bisa membawa tim nya memenangi setiap pertandingan demi memuaskan bos besar jika gagal maka pemecatanlah ganjarannya tak peduli baru berapa lama dia melatih, padahal ketika berbicara suatu tim, tentu terdiri dari berbagai perbedaan yang ada yang harus disatukan dalam suatu tim guna menjadi suatu tim yang hebat dan untuk menjadi tim yang hebat sudah barang tentu cinta dan kepedulian harus tumbuh didalamnya. Tentu kita tidak dapat mengelak dengan suatu perubahan dalam sepakbola khususnya namun akan lebih indah apabila kita pun tidak melupakan hal-hal yang lama dalam suatu klub sepakbola itu yaitu cinta dan kepedulian agar tidak terjadi lagi konflik yang terjadi dalam tim yang berakhir pada kebencian salah satu pihak sesudahnya. 

Cinta dan kepedulian bagi suporter sepakbola

Suporter tentu menjadi hal yang tak terpisahkan bagi sepakbola, karena kesuksesan suatu klub adalah salah satunya dinilai dari banyaknya suporter dari klub tersebut. Bahkan sepakbola pun dianggap menjadi olahraga yang menjadi unggulan karena memang banyaknya suporter yang ada dalam olahraga sepakbola. Dalam hal ini suporter pun berarti harus bisa memahami nilai yang terkandung dalam sepakbola bukan hanya mendukung tim kesebelasannya untuk memenangkan pertandingan. Bentuk dukungan pun menjadi suatu wujud cinta dan kepedulian suporter terhadap tim yang didukungnya, maka dari itu wajar ketika dalam pertandingan itu terjadi saling ejek lewat nyanyian dari kedua belah suporter, karena siapa pula yang rela hal yang disayanginya direndahkan oleh orang lain. Namun hal yang miris adalah ketika saling ejek itu masih berlangsung ketika pertandingan telah usai yang akhirnya menimbulkan keributan antar suporter. Hal tersebut bisa menjadi penilaian bahwa cinta dan kepedulian masih belum dapat dipahami secara benar oleh suporter, karena ketika sudah keluar dari lapangan, cinta dan kepedulian yang kita bawa bukan lagi untuk sebuah tim, namun untuk seluruh manusia yang ada di bumi ini. 

Pada akhirnya adalah apabila seluruh elemen yang ada dalam sepakbola itu memahami cinta dan kepedulian yang ada dalam sepakbola itu sendiri, segala konflik antar manusia mungkin tak akan serumit ini. Dan sebagai penutup penulis berharap bahwa semoga seluruh elemen dalam sepakbola khususnya di negeri kita tercinta ini dapat memahami cinta dan kepedulian yang terkandung dalam sepakbola, agar konflik ras, agama, dan suku bangsa tidak lagi terjadi dan akhirnya adalah keadilan bagi seluruh rakyat Indonesia bisa tercapai.

Mohon maaf atas segala kekurangan penulis dan maaf pula apabila ada banyak pihak yang tersinggung. Semoga bermanfaat

Related Posts

Cinta dan Kepedulian Dalam Sepakbola
4/ 5
Oleh